"ARTI KEBERSAMAAN DALAM ORGANISASI"
Kata "Kebersamaan" terasa
begitu familiar di telinga kita, khususnya bagi mereka yg tergabung dlm
sebuah organisasi. Tapi terkadang individu di dlm organisasi tsb tdk
tahu ato bahkn melalaikan arti makna dari kebersamaan. Mengapa rasa
kebersamaan begitu penting dlm sebuah organisasi? Kata "Kebersamaan"
memiliki makna sebuah ikatan yg trbentuk krn rasa
kekeluargaan/persaudaraan, lebih dari sekedar bekerja sama ato hub.
profesional biasa.
Kebersamaan memiliki 4 unsur yg harus diciptakan dan dijaga oleh setiap individu yg tergabung didlmnya:
1. Sehati & Sepikir (Satu Visi)
Dlm sebuah organisasi akan terdpt bnyk orang yg memiliki pendapat
berbeda. Satu kepala satu ide, seribu kepala seribu ide. Namun jika
ingin membuat organisasi kita kuat dan solid, maka selayaknya
kepentingan bersama lebih diutamakan dari kepentingan pribadi.
Tinggalkan perbedaan dan galang persamaan, akan mengantar organisasi
kita dpt berjalan dg lancar.
2. Tidak Egois
Sudah bukan
rahasia lagi jika manusia itu adl "makhluk egois". Apapn yg tdk memiliki
nilai tambah buat dirinya, kebanyakan tdk akan ada partisipasi yg
dikeluarkan, bahkan dianggap tdk penting. Jika sifat ini ada dlm sebuah
organisasi, bisa dipastikan organisasi tsb hanya punya program tapi tdk
ada kegiatan. Tdk ada yg mempelopori, krn semua menganggap apa yg mereka
lakukan tdk ada imbal baliknya. Jika ingin memiliki organisasi yang
solid, maka kita mulai utk belajar menurunkan Ego demi kepentingan
bersama.
3. Kerendahan Hati
Organisasi akan memiliki anggota
yg hegemoni (campuran). Terkadang ada sebagian anggota yg terlibat tdk
memiliki keahlian dan pengalaman khusus, modal mereka hanya sekedar
kerelaan demi memberikan sumbangsih. Maka selayaknya anggota yg memiliki
usia lebih tua, pengalaman lebih matang, keahlian lebih tinggi, kondisi
finansial lebih beruntung, utk menekan rasa sombong dlm diri dan rela
bekerja sama (sambil menuntun) dg anggota lainnya. Kerendahan hati akan
menghindarkan kita dari rasa benci, iri hati dan timbulnya kelompok yang
terkotak-kotak.
4. Kerelaan Berkorban.
Setiap individu dlm
sebuah organisasi, akan memiliki sumbangsih yg bisa berbeda-beda. Ada yg
menyumbangkan dana, pikiran, fasilitas, tenaga ato waktu. yg punya
finansial lebih menyumbangkan dana utk transportasi dan konsumsi,
sementara yg memiliki waktu menyumbangkan tenaga dan waktunya utk
melaksanakan tugas. Perbedaan sumbangsih jgn sampai membuat gesekan
negatif yg bisa berdampak pada perpecahan. Jika ingin bekerja
bersama-sama, maka siapkan kerelaan utk mau berkorban dan jgn pernah
itung-itungan.
Jika setiap individu dlm sebuah organisasi
memahami dan terus belajar utk memenuhi 4 unsur diatas, maka lambat laun
organisasi yang dikembangkan akan menjadi semakin kuat dan solid di
kemudian hari. Kesadaran diri untuk menjadi insan yang lebih baik dan
terus bertumbuh, akan sangat membantu proses perubahan diri
LSO IKADIKSI FT UNTIRTA
Senin, 14 Maret 2016
Jumat, 26 Juni 2015
SEJARAH UNTIRTA ( UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA )
Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta)
Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dimulai dari Yayasan Pendidikan Tirtayasa yang didirikan tanggal 1 Oktober 1980, berkedudukan di Serang, Banten. Pendirian yayasan ini dikukuhkan berdasarkan Akte Notaris Rosita Wibisono, SH. No. 1 tanggal 1 Oktober 1980, yang kemudian diadakan perubahan melalui Akte Notaris Ny. R. Arie Soetardjo, SH. No. 1 tanggal 3 Maret 1986. Maksud dan tujuan pendirian yayasan ini adalah :
Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dimulai dari Yayasan Pendidikan Tirtayasa yang didirikan tanggal 1 Oktober 1980, berkedudukan di Serang, Banten. Pendirian yayasan ini dikukuhkan berdasarkan Akte Notaris Rosita Wibisono, SH. No. 1 tanggal 1 Oktober 1980, yang kemudian diadakan perubahan melalui Akte Notaris Ny. R. Arie Soetardjo, SH. No. 1 tanggal 3 Maret 1986. Maksud dan tujuan pendirian yayasan ini adalah :
- Membantu usaha-usaha pemerintah dalam bidang pendidikan umum.
- Mendirikan sekolah-sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi, termasuk juga sekolah-sekolah kejuruan.
- Merencanakan dan mengusahakan sarana pendidikan, serta sarana olah raga.
Nama Sultan Ageng Tirtayasa diambil dari nama pahlawan nasional yang berasal dari Banten yaitu Sultan Ageng Tirtayasa (Kepres RI Nomor: 045/TK/1970), pewaris Kesultanan Banten keempat, yang secara gigih menentang penjajahan Belanda dan berhasil membawa kejayaan dan keemasan Banten.
Pada awalnya Yayasan Pendidikan Tirtayasa Banten menaungi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) dan Sekolah Tinggi Teknologi (STT). Didirikannya Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) pada tanggal 1 Oktober 1981 merupakan embrio terbentuknya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sehingga tanggal ini dianggap sebagai tanggal berdirinya Untirta.
Untirta merupakan penggabungan dari STIH, STT dan STKIP, yang berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor : 0596/0/1984 tanggal 28 Nopember 1984 ditingkatkan statusnya menjadi: Fakultas Hukum, Fakultas Teknik serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Selanjutnya dengan keputusan Mendikbud RI Nomor: 0597/0/1984 ketiga Fakultas tersebut ditetapkan dengan status terdaftar. Kemudian Untirta berkembang dengan berdirinya Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi berturut-turut dengan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor : 0123/0/1989 tanggal 8 Maret 1989 dan Nomor: 0331/0/1989 tanggal 30 Mei 1989, masing-masing dengan status terdaftar. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1999 keluar Keputusan Presiden Republik IndonesiaNo.130 tentang Persiapan Pendirian Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa. Dengan keluarnya Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 tanggal 19 Maret tahun 2001 maka Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menjadi Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
Saat ini Untirta terdiri dari 6 (enam) Fakultas yaitu Fakultas Hukum (FH), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Ekonomi (FE) serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Adapun jumlah jurusan yang dimiliki sebanyak 20 buah dengan jumlah mahasiswa sebanyak 8846 mahasiswa. Secara keseluruhan selama kurun waktu 27 tahun antara tahun 1981 sampai dengan 2008, Untirta telah mewisuda 10190 sarjana.
Pada awalnya Yayasan Pendidikan Tirtayasa Banten menaungi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) dan Sekolah Tinggi Teknologi (STT). Didirikannya Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) pada tanggal 1 Oktober 1981 merupakan embrio terbentuknya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sehingga tanggal ini dianggap sebagai tanggal berdirinya Untirta.
Untirta merupakan penggabungan dari STIH, STT dan STKIP, yang berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor : 0596/0/1984 tanggal 28 Nopember 1984 ditingkatkan statusnya menjadi: Fakultas Hukum, Fakultas Teknik serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Selanjutnya dengan keputusan Mendikbud RI Nomor: 0597/0/1984 ketiga Fakultas tersebut ditetapkan dengan status terdaftar. Kemudian Untirta berkembang dengan berdirinya Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi berturut-turut dengan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor : 0123/0/1989 tanggal 8 Maret 1989 dan Nomor: 0331/0/1989 tanggal 30 Mei 1989, masing-masing dengan status terdaftar. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1999 keluar Keputusan Presiden Republik IndonesiaNo.130 tentang Persiapan Pendirian Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa. Dengan keluarnya Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 tanggal 19 Maret tahun 2001 maka Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menjadi Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.
Saat ini Untirta terdiri dari 6 (enam) Fakultas yaitu Fakultas Hukum (FH), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Ekonomi (FE) serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Adapun jumlah jurusan yang dimiliki sebanyak 20 buah dengan jumlah mahasiswa sebanyak 8846 mahasiswa. Secara keseluruhan selama kurun waktu 27 tahun antara tahun 1981 sampai dengan 2008, Untirta telah mewisuda 10190 sarjana.
VISI DAN MISI IKADIKSI UNTIRTA
Visi :
Menjadikan IKADIKSI FT UNTIRTA sebagai wadah mahasiswa Bidik Misi Fakultas Teknik
yang berintegritas, inovatif, serta berkontribusi untuk menuju Generasi Emas Indonesia.
Misi :
1. Menjalin dan mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa bidik misi Fakultas Teknik UNTIRTA dengan prinsip kekeluargaan
2. Membantu dan memfasilitasi mahasiswa IKADIKSI FT UNTIRTA agar menjadi Mahasiswa yang unggul dalam bidang akademik
3. Menjadikan Mahasiswa Bidik Misi FT UNTIRTA sebagai agent of Change untuk Generasi Emas Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)